Etika Komputer
Komputer sudah tidak benda asing lagi dalam kehidupan masyarakat. Terutama masyarakat modern yang selalu mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Namun, semakin banyak pengguna komputer semakin banyak pula penyalahgunaan komputer/teknologi. Untuk itu dimanapun kita berada & kita berinteraksi dengan orang lain, peran etika sangat diperlukan demi tercapainya kenyamanan dan kesinambungan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam dunia komputer. Untuk itu dalam artikel ini saya akan membahas mengenai etika itu sendiri, etika komputer, etika internet, dan hubungannya dengan sosial media.
1. Etika
Dari berbagai macam pendapat yang ada mengenai etika, secara umum dapat dikatakan bahwa etika mencakup ilmu (yang memuat etis didalamnya), kumpulan nilai akhlak (asas) yang memuat hak dan kewajiban moral serta mana yang baik dan mana yang buruk di dalam masyarakat. Hal ini menjadikan etika harus ditaati dan dipatuhi di dalam kehidupan bersama dalam suatu kelompok masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita pasti bertemu dan berinteraksi dengan banyak individu yang tentunya dengan karakter yang berbeda-beda. Namun, tidak semua individu dapat saling menerima karakter masing-masing. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk setiap undividu memiliki etika yang baik .
Berikut etika dasar dalam kehidupan sehari-hari yang harus dimiliki setiap individu:
a. Mengucapkan "tolong" ketika membutuhkan bantuan,
b. Mengucapkan "terimakasih" setelah menerima bantuan,
c. Mengucapkan "maaf" ketika sengaja/tidak sengaja bebuat salah kpd orang lain.
2. Etika Komputer
Etika komputer didefinisikan sebagai sekumpulan asas dan akhlak dari prbuatan yang dianggap baik dan terpuji, yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer dan interaksi antar pengguna komputer.
Etika komputer berkembang seiiring perkembangan komputer itu sendiri. Berikut tahap perkembangan etika komputer:
a. Tahap Pertama (1940-1950)
Pada tahap ini, komputer sedang mengalami perkembangan, terutama untuk keperluan perang. Komputer digunakan untuk melakukan perhitungan matematis rumit terkait dengan perang, pengendalian alat perang, pemecahan sandi musuh, radar, dan keperluan militer lainnya.
Norbert Weiner (1894-1964) memikirkan dampak lain dari pesatnya teknologi di masa tersebut yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan manusia, apabila tidak dilandasi dengan etika. Beliau tidak pernah menyebutkan istilah "Etika Komputer", beliau menuangkan hasil pemikirannya melalui sebuah buku yang berjudul Cybernetics: Control And Communication In The Animal And Machine.
b. Tahap Kedua (1960)
Pada tahap ini, komputer mengalami perkembangan pesat, mulai dari ukuran hingga penggunaannya. Pada tahap ini, mulai ada yang menggunakan komputer sebagai perangkat pribadi dan untuk keperluan umum. Semakin banyaknya data-data penting tersimpan di dalam komputer, semakin mahal harga komputer. Hal ini menimbulkan tindakan oleh beberapa orang untuk melakukan kejahatan komputer dan menyalah gunakan komputer yang merugikan banyak pihak.
Don B. Parker, ilmuwan dan konsultan teknologi informasi dari SRI International Menlo Park California, menciptakan sejumlah rumusan di dalam pemakaian komputer secara etis dan bagaimana mereka yang bekerja dengan menggunakan komputer untuk tetap menunjung tinggi etika tersebut. Namun pada masa ini, belum digunakan istilah Etika Komputer (Computer Ethic) melainkan Computer Crime (kejahatan komputer).
c. Tahap Ketiga (1970)
Pada tahap ini, komputer mulai merambah ke arah komputer pribadi. Di dalam perkembangan perangkat lunak pun mulai dikembangkan meniru kecerdasan manusia, hingga terciptanya ELIZA, aplikasi psikoterapi di bidang kedokteran. Aplikasi psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi psikoterapi dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter Maner untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun 1980-an dan menjadi masa kejayaan etika komputer, khususnya setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson dengan judul Computer Ethics
d. Tahap Keempat (1980)
Pada tahap ini, seiring banyaknya pengguna komputer dan pengguna jaringan komputer (terutama internet), mulai bermunculan beragam tindak kejahatan komputer dan ancaman bidang komputer. Hal ini menunjukkan Etika Komputer belum banyak dipahami oleh para pengguna komputer. Menyikapi hal ini, pada masa ini sejumlah artikel ilmiah dalam bentuk jurnal dan paper ditulis oleh beberapa para ahli terkait dengan Etika Komputer.
e. Tahap Kelima (1990)
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat ini. Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer terus berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam penggunaan komputer. Etika komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan atau undang-undang mengenai kejahatan komputer.
f. Tahap Keenam (2004 - seterusnya)
Pada tahun 2000-an, tepatnya tahun 2004 Etika Komputer makin berkembang. Terdpat hukum mengatur kegiatan berkomputer masyarakat, hukum yang melindungi masyarakat di dalam komputer, polisi internet (Cyber Police) yang bertugas mengurusi tentang kejahatan dunia internet dan komputer, forensik terhadap kasus kejahatan komputer untuk memperoleh bukti-bukti kejahatan digital (digital forensic), dan sebagainya.
Manfaat Etika Komputer:
- Menciptakan suasana kondusif dan nyaman bagi pengguna komputer,
- Mndukung proses pembelajaran dan berbagi ilmu di internet makin baik,
- Menciptakan masyarakat yang cerdas dan melek terhadap teknologi informasi,
- Mennciptakan kerukunan hidup bagi para pengguna internet di dunia,
- Menciptakan proses pemerintahan yang jujur, bersih, dan adil dalam musyawarah online.
Contoh Etika Komputer:
- Tidak mencuri data-data penting milik orang lain, bahkan sebaiknya kita ikut menjanga
- Tidak melakukan pembajakan dalam dunia komputer
- Menghargai karya orang lain dalam dunia komputer
3. Etika Internet
Etika Internet merupakan perluasan dari etika komputer, etika internet tidak hanya membentuk tata krama pengguna internet, melainkan ada hubungannya dengan pengguna lain yaitu selain kita menghargai privasi diri sendiri kita juga menghargai privasi orang lain. Etika internet dikenal dengen Netiket. Netiket dapat diartikan sebagai etika yang digunakan di dalam berinteraksi dengan pengguna internet lainnya secara online.
Terdapat 3 buah ranah dimana kita semua sebagai pengguna internet wajib mengikuti, mentaati, dan melaksanankan Netiket dengan baik. Ketiga ranah publik di internet meliputi:
- Milis (Mailing List)
- Forum
- Jejaring Sosial (Social Network)
Contoh Etika Internet :
- Mencantumkan sumber ketika menulis di blog atau jejaring sosial lain
- Mengapresiasi karya orang lain dengan cara yang baik dan sopan
- Tidak menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang dapat merugikan orang lain
4. Etika Komputer & Internet dalam Sosial Media
Dalam era modern ini, sosial media bukanlah hal yang asing lagi. Hampir semua masyarakat modern menggunakan sosial media, akan tetapi tidak semua orang mengerti bagaimana menggunakan sosial media yang baik dan benar berdasarkan etika komputer dan etika internet yang ada. Seperti yang telah saya jelaskan diatas, sebaiknya kita menerapkan etika komputer dan internet dalam menggunakan sosial media agar terciptanya kenyamanan dan kesinambungan antara pengguna sosial media.
Contoh etika komputer & internet dalam sosial media:
- Gunakan huruf kapital seperlunya
- Membagikan postingan yang bermanfaat
- Mengapresiasi karya orang lain dengan cara yang baik dan sopan
- Tidak mengumbar privasi diri atau orang lain
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya kita memiliki etika dimanapun kita berada, termasuk sebagai pengguna komputer.
Referensi:
1. Etika
Dari berbagai macam pendapat yang ada mengenai etika, secara umum dapat dikatakan bahwa etika mencakup ilmu (yang memuat etis didalamnya), kumpulan nilai akhlak (asas) yang memuat hak dan kewajiban moral serta mana yang baik dan mana yang buruk di dalam masyarakat. Hal ini menjadikan etika harus ditaati dan dipatuhi di dalam kehidupan bersama dalam suatu kelompok masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita pasti bertemu dan berinteraksi dengan banyak individu yang tentunya dengan karakter yang berbeda-beda. Namun, tidak semua individu dapat saling menerima karakter masing-masing. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk setiap undividu memiliki etika yang baik .
Berikut etika dasar dalam kehidupan sehari-hari yang harus dimiliki setiap individu:
a. Mengucapkan "tolong" ketika membutuhkan bantuan,
b. Mengucapkan "terimakasih" setelah menerima bantuan,
c. Mengucapkan "maaf" ketika sengaja/tidak sengaja bebuat salah kpd orang lain.
2. Etika Komputer
Etika komputer didefinisikan sebagai sekumpulan asas dan akhlak dari prbuatan yang dianggap baik dan terpuji, yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer dan interaksi antar pengguna komputer.
Etika komputer berkembang seiiring perkembangan komputer itu sendiri. Berikut tahap perkembangan etika komputer:
a. Tahap Pertama (1940-1950)
Pada tahap ini, komputer sedang mengalami perkembangan, terutama untuk keperluan perang. Komputer digunakan untuk melakukan perhitungan matematis rumit terkait dengan perang, pengendalian alat perang, pemecahan sandi musuh, radar, dan keperluan militer lainnya.
Norbert Weiner (1894-1964) memikirkan dampak lain dari pesatnya teknologi di masa tersebut yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan manusia, apabila tidak dilandasi dengan etika. Beliau tidak pernah menyebutkan istilah "Etika Komputer", beliau menuangkan hasil pemikirannya melalui sebuah buku yang berjudul Cybernetics: Control And Communication In The Animal And Machine.
b. Tahap Kedua (1960)
Pada tahap ini, komputer mengalami perkembangan pesat, mulai dari ukuran hingga penggunaannya. Pada tahap ini, mulai ada yang menggunakan komputer sebagai perangkat pribadi dan untuk keperluan umum. Semakin banyaknya data-data penting tersimpan di dalam komputer, semakin mahal harga komputer. Hal ini menimbulkan tindakan oleh beberapa orang untuk melakukan kejahatan komputer dan menyalah gunakan komputer yang merugikan banyak pihak.
Don B. Parker, ilmuwan dan konsultan teknologi informasi dari SRI International Menlo Park California, menciptakan sejumlah rumusan di dalam pemakaian komputer secara etis dan bagaimana mereka yang bekerja dengan menggunakan komputer untuk tetap menunjung tinggi etika tersebut. Namun pada masa ini, belum digunakan istilah Etika Komputer (Computer Ethic) melainkan Computer Crime (kejahatan komputer).
c. Tahap Ketiga (1970)
Pada tahap ini, komputer mulai merambah ke arah komputer pribadi. Di dalam perkembangan perangkat lunak pun mulai dikembangkan meniru kecerdasan manusia, hingga terciptanya ELIZA, aplikasi psikoterapi di bidang kedokteran. Aplikasi psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi psikoterapi dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter Maner untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun 1980-an dan menjadi masa kejayaan etika komputer, khususnya setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson dengan judul Computer Ethics
d. Tahap Keempat (1980)
Pada tahap ini, seiring banyaknya pengguna komputer dan pengguna jaringan komputer (terutama internet), mulai bermunculan beragam tindak kejahatan komputer dan ancaman bidang komputer. Hal ini menunjukkan Etika Komputer belum banyak dipahami oleh para pengguna komputer. Menyikapi hal ini, pada masa ini sejumlah artikel ilmiah dalam bentuk jurnal dan paper ditulis oleh beberapa para ahli terkait dengan Etika Komputer.
e. Tahap Kelima (1990)
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat ini. Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer terus berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam penggunaan komputer. Etika komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan atau undang-undang mengenai kejahatan komputer.
f. Tahap Keenam (2004 - seterusnya)
Pada tahun 2000-an, tepatnya tahun 2004 Etika Komputer makin berkembang. Terdpat hukum mengatur kegiatan berkomputer masyarakat, hukum yang melindungi masyarakat di dalam komputer, polisi internet (Cyber Police) yang bertugas mengurusi tentang kejahatan dunia internet dan komputer, forensik terhadap kasus kejahatan komputer untuk memperoleh bukti-bukti kejahatan digital (digital forensic), dan sebagainya.
Manfaat Etika Komputer:
- Menciptakan suasana kondusif dan nyaman bagi pengguna komputer,
- Mndukung proses pembelajaran dan berbagi ilmu di internet makin baik,
- Menciptakan masyarakat yang cerdas dan melek terhadap teknologi informasi,
- Mennciptakan kerukunan hidup bagi para pengguna internet di dunia,
- Menciptakan proses pemerintahan yang jujur, bersih, dan adil dalam musyawarah online.
Contoh Etika Komputer:
- Tidak mencuri data-data penting milik orang lain, bahkan sebaiknya kita ikut menjanga
- Tidak melakukan pembajakan dalam dunia komputer
- Menghargai karya orang lain dalam dunia komputer
3. Etika Internet
Etika Internet merupakan perluasan dari etika komputer, etika internet tidak hanya membentuk tata krama pengguna internet, melainkan ada hubungannya dengan pengguna lain yaitu selain kita menghargai privasi diri sendiri kita juga menghargai privasi orang lain. Etika internet dikenal dengen Netiket. Netiket dapat diartikan sebagai etika yang digunakan di dalam berinteraksi dengan pengguna internet lainnya secara online.
Terdapat 3 buah ranah dimana kita semua sebagai pengguna internet wajib mengikuti, mentaati, dan melaksanankan Netiket dengan baik. Ketiga ranah publik di internet meliputi:
- Milis (Mailing List)
- Forum
- Jejaring Sosial (Social Network)
Contoh Etika Internet :
- Mencantumkan sumber ketika menulis di blog atau jejaring sosial lain
- Mengapresiasi karya orang lain dengan cara yang baik dan sopan
- Tidak menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang dapat merugikan orang lain
4. Etika Komputer & Internet dalam Sosial Media
Dalam era modern ini, sosial media bukanlah hal yang asing lagi. Hampir semua masyarakat modern menggunakan sosial media, akan tetapi tidak semua orang mengerti bagaimana menggunakan sosial media yang baik dan benar berdasarkan etika komputer dan etika internet yang ada. Seperti yang telah saya jelaskan diatas, sebaiknya kita menerapkan etika komputer dan internet dalam menggunakan sosial media agar terciptanya kenyamanan dan kesinambungan antara pengguna sosial media.
Contoh etika komputer & internet dalam sosial media:
- Gunakan huruf kapital seperlunya
- Membagikan postingan yang bermanfaat
- Mengapresiasi karya orang lain dengan cara yang baik dan sopan
- Tidak mengumbar privasi diri atau orang lain
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya kita memiliki etika dimanapun kita berada, termasuk sebagai pengguna komputer.
Referensi:
- Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Komputer dan Masyrakat. Bandung: Informatika
- Etika Komputer Pdf
- Etika Internet Pdf
Komentar
Posting Komentar